Wednesday, October 23, 2013

from SWA : "Robby Djohan : Tugas CEO Memimpin Orang, Bukan Bisnis"

Karena artikelnya bagus dan sangat bermutu, so saya copas untuk pembaca semua :). mariiii
Peran Chief Executive Officer (CEO) di sebuah perusahaan sangat vital. Sebagai punggawa tertinggi, CEO berpengaruh besar dalam menggerakan roda bisnis. Namun, tidak sedikit dari CEO di Indonesia yang salah menjalankan posisinya sebagai pemimpin. Robby Djohan, mantan CEO Bank Mandiri, Bank Niaga, dan Garuda Indonesia, berpendapat, tugas CEO seharusnya mengelola manusia, bukan bisnis. Berikut nukilan wawancara reporter SWA, Ario Fajar, dengan mantan bankir top itu di kantornya, Graha CIMB Niaga.

Robby Djohan, Mantan CEO Bank Mandiri, Bank Niaga dan Garuda Indonesia
Anda dikenal sebagai pemimpin yang piawai membawa perubahan dan kemajuan perusahaan. Apa strategi yang diterapkan?
Saya tidak mempunyai strategi khusus. Mungkin saya berbeda dengan pemimpin kebanyakan. Hal yang saya lakukan selama saya menjadi pemimpin adalah memimpin orang, bukan memimpin bisnis.
Apa maksud dari pernyataan tersebut?
Selama ini saya menilai, CEO yang ada sekarang hanya fokus pada bisnis, bukan people. Banyak pemimpin yang salah mentafsirkan jabatan dan perannya. Pemimpin yang benar itu 20% mengurusi bisnis, sisanya 80% mengurusi orang. Inilah yang saya lakukan di beberapa perusahaan ketika menjabat sebagai CEO.
Jadi, apa yang harus dilakukan seorang CEO?
CEO harus lebih banyak mencari talent-talent baru dan memberikan kesempatan ketimbang mengurusi bisnis. Urusan bisnis itu bisa dijalankan oleh manajer-manajer. Jika dia turun tangan juga, dia tidak ubahnya dengan seorang manajer. Pemimpin adalah orang mempunyai visi dan misi, dia mencari orang-orang yang tahu dan berkemampuan untuk mengejar visi dan misi itu. Kebanyakan CEO sekarang lebih sibuk menjalankan bisnis, mengejar profit, tapi tidak memberikan kesempatan kepada talent-talent yang bagus untuk berkembang. Ada beberapa CEO yang menjabat sebagai pemimpin bank sekarang adalah orang-orang yang pernah saya beri kesempatan. Dan hasilnya, Anda bisa lihat sendiri.
Apakah Indonesia kekurangan CEO yang Anda maksud?
Kita sangat minim kaderisasi. Indonesia kekurangan CEO-CEO hebat disegala jenis industri. Akhirnya, muncullah aksi bajak-membajak profesional.
Bagaimana seharusnya peran dari organisasi?
Banyak perusahaan menempatkan CEO hanya sebagai businessman, bukan professonal. Hasilnya, perusahaan tidak cukup banyak melahirkan pemimpin yang mahir mencetak pemimpin baru untuk mengelola organisasinya. Bisnis yang sehat bersumber dari kinerja organisasi yang baik. Kinerja organisasi yang baik itu pastinya digerakan oleh orang-orang yang berkualitas. Untuk itu, perlu ada talent management program yang berkesinambungan.
Apakah itu yang Anda lakukan saat menjabat CEO?
Ketika saya menjabat sebagai CEO di beberapa perusahaan, saya sendiri yang mencari orang-orang terbaik. Bahkan tidak ada direktur personalia.
Berarti harus ada intuisi untuk mencari calon pemimpin?
Ya. Prosesnya cukup sederhana. Tidak perlu fit and proper test atau sejenisnya. Hubungan interpersonal, komunikasi, serta track record sudah menjadi pertimbangan saya untuk memberikan kesempatan.
Dari sekian banyak CEO yang menjabat, siapa CEO yang sejalan dengan pemikiran Anda atau menjalankan hal-hal yang pernah Anda jalankan?
Agus Martowardojo, mantan Dirut PT Bank Mandiri Tbk adalah pemimpin yang sangat ideal. Di zamannya, dia mampu menggerakan orang-orang muda untuk memajukan perusahaan. (EVA)

Monday, September 09, 2013

Dan Ketika Cinta itupun Datang

Satu tahapan dalam menjadi manusia kini saya pun memasukinya. Ya, memiliki istri dan berumah tangga. Tepat ditanggal 7 September 2013 adalah momen yang mengantarkan kami sepasang manusia pada fase kehidupan baru sebagai suami istri.

Fase ini adalah fase yang memerlukan keputusan yang besar karena tidak hanya lagi berkaitan dengan diri sendiri akan tetapi orang lain yang kemudian menjadi bagian dari diri. Tidak hanya menyangkut keluarga sendiri namun juga keluarga orang lain. Memasuki fase ini berarti kita sudah siap untuk meredakan ego pribadi, saling memahami dan memikul beban kehidupan diatas tangan bersama.

Segala kekurangan dan kelebihan masing - masing pasangan akan menjadi hal yg saling melengkapi. Tidak untuk dijadikan alasan perpecahan, melainkan menjadi bahan untuk diselesaikan, menambah ilmu kedewasaan dan yang terpenting menjadi lebih mendekatkan diri kepada Pemilik Kehidupan, Allah Azza Wajalla.

Sakinah, Mawaddah, Warahmah adalah satu tujuan yang niscaya dimana harus tertanam pada setiap pasangan rumah tangga. Tujuan yang menghantarkan bukan hanya kebahagiaan didunia, melainkan kebahagiaan yang hakiki, Syurga. Saya sadar bahwa tujuan ini bukan hanya menjadi ucapan dan doa ketika bersalaman kepada pengantin dipelaminan, melainkan harus menjadi landasan hidup selanjutnya. Dengan agama yang telah utuh, maka diri ini harus lebih kuat dalam menanam kebaikan dimanapn berada, bukan sebaliknya.

Kini istri yang sholihah telah berada disamping sang suami yang terus belajar dan berupaya menjadi lebih baik. Bersamanya, kami akan jalankan kapal kehidupan ini sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah sebagai panduannya. Bersamanya, kami akan menikmati setiap detik kehidupan ini agar lebih bermakna. Waktu kami hidup tidak banyak. Kami tidak pernah tahu, kapan Allah Sang Pemilik Kehidupan ini akan memanggil kami. 

Akhirnya, kami berharap do'a Sakinah, Mawaddah dan Warahmah yang terucap dari setiap orang yang mendoakan, dapat diijabah oleh Allah swt dan juga kami berharap agar Allah Swt mengizinkan kami untuk memiliki putra dan putri yang sholih dan sholihah sebagai penerus kebaikan orang tuanya. 

Rabb, Hanya Kepada Mu Hamba bersyukur atas semua karunia yang telah Engkau berikan, dan Hanya kepada Mu tempat bagi hamba memohon pertolongan.

Kami yang berbahagia,
Zaenal Abidin dan Prima Nuzulul Deviantie


Friday, June 21, 2013

Kenaikan BBM (lagi)....

Malem ini pulang dari kantor keliatan pom bensin deket lampu merah ini ngga seperti biasanya. Antriannya panjang banget...sampe hampir macet baik mobil maupun motor dan dijagain polisi gitu. Nah loh, ada apa yah ? Usut punya usut ternyata pengumuman resmi kenaikan BBM akan diumumkan oleh pemerintah malem ini jam 22.00 WIB dan akan berlakku secara resmi mulai pukul 00.00 WIB. 

Dan begitulah dari tahun ke tahun kalo ada kenaikan BBM. Dan lengkapnya sudah tau dampak buruknya, masih ada aja yg ngedukung BBM naik. Alesannya apa ? Ga usah dijelasin. Di googling juga sudah berkeliaran beritanya. Alesan yang menurut saya 'it has made no sense!'

"Ah saya kan cuman rakyat biasa, jadi ga ngerti urusan begitu" kalo ini diucapin oleh mbah-mbah yang tinggalnya di gunung, well it doesn't matter for me. Tapi kalo yang ngucapin orang yg setiap hari bisa dengan leluasa akses berita, kerjanya dikantor, atau mahasiswa, atau siswa atau masyarakat umum yg bisa dapetin banyak informasi, ini sungguh TERLALU :D.

Ya ini lho pak, bu, mas, mbak, teh, aa...yang dinamakan dampak politik. Semakin kita menjauhi politik dan orang - orang 'jahat' di luar sana dengan leluasa menjadi wakil rakyat kita, mau tidak mau suka tidak suka, mo kita cuek, mo kita jungkir balik (lebay yak...) kita akan merasakan dampaknya. Politik itu banyak dampaknya terlebih yang menyangkut kebijakan lho everyone....so realize that!

Ga hanya BBM lho dampaknya pemirsa, sampe hal-hal yang kadang kita kurang 'ngeh' kalo ga bener misal kurikulum pendidikan juga ada pengaruhnya sama politik. Dan anehnya gini lho ya (gregetan sampe tak jadiin status di fesbuk :D) banyak wakil rakyat yang kerjanya bener, gara - gara ga terekspos media, dibilang sok alim, sok suci, sok bener (saya tau siy yg ngomong orang2 dari kalangan itu2 aja yang khawatir 'lahannya' akan terkuak heheh) tapi kalo wakil rakyatnya korup, ga jelas (tapi dulu dipilih) juga ngomel - ngomel. Lha kan ga jelas maunya apa, maunya pengen baik, kebaikan itu dilaksanakan malah mencaci. "Halah....itu mah cuman pencitraan partainya saja" wkwkwk lucu yak.

Saya pribadi siy sadar mungkin sangking matrealistisnya jaman saat ini sehingga yang ada dipikiran orang sudah tidak ada lagi orang yang baik didunia ini, yang mau bekerja tanpa pamrih dan yang mau nolong tanpa embel-embel. Harga kemanusiaan sudah lagi murah tidak ada hati nurani sama sekali. These all totally wrong.....

He you wake up! Masih banyak anak - anak bangsa ini yang mengukir prestasi atas nama Negeri. Yang berbakti murni karena kerinduan sejahteranya masyarakat Indonesia. Yang sudah lelah banyak janji - janji orang - orang 'muka dua' dan menyengsarakan rakyat. "Tapi ko ga kerasa banget ya?" Iya mungkin kalo tiap habis mereka bekerja trus gampar kita gitu baru kerasa hahaha.... Mereka itu jumlahnya masih sedikit, kalah kuantitas dengan orang - orang yang lu dukung tapi niat awal jadi wakil rakyat aja caranya ga bener :P. Udah gitu ga ada yang mberitain pula, palingan ada juga cuman di internet itupun oleh media-media komunitas.

So, makanya peduli lah dengan Negeri ini ini, dengan begitu sebenarnya kita aware sama nasib kita sendiri. Hari gini ga melek politik ? Kuno bo'... (Pake bo', istilah punya temen haha). Kalo pas ada pemilu, pilkada, atau pemilihan - pemilihan wakil rakyat, milihnya yang bener, kalo dari awal sudah maen duit, menghasut sana sini, bararti taulah.....ntar kalo udah kepilih yah nyari cara balik modal, caranya gimana ? Harus dijelasin juga :P. Tapi kalo yang sejak awal sudah kreatif, ga mau maen duit, ya jangan dibilang pelit....Itu justru yang seharusnya. Trus juga jangan golput dengan dalih ga memihak manapun. Itu dudul banget namanya, yang harusnya orang baik tadi bisa menang kalo misal dipilih sama yang golput, jadi kalah deh karena suaranya kurang. Udah gitu mereka yang golput ikutan demo lagi kalo ada kebijakan yang dampaknya mereka ngrasain juga, milih aja kagak ribut iya....heh....what My Lovely Indonesia....!

Jadi sekarang kita mulai harus pinter lah yah..., jangan gini - gini aja tiap tahun hehe.


*Menyongsong PilWalkot Bandung 2013. Semoga pemimpin yang diRidhoi Allah swt yang akan memimpin masyarakat Bandung tercinta.

Thursday, May 02, 2013

Perjalanan ke Taipei

Wah kalo mau bepergian ke luar negeri memang lumayan ribet. Dari ngurusin visa sampe masalah perlengkapan pribadi. Hari itu tanggal 19 April 2013 dengan pesawat Garuda Indonesia, saya dan rekan dari Divisi International terbang menuju Taipei City, Taiwan. Bukan buat rekreasi tapinya yah...tapi menunaikan tugas Negara hehe. Misi utama ke sana adalah implementasi aplikasi pengiriman uang perusahaan tempat saya bekerja. Misi selanjutnya ya...jalan...jalan... :D.

Sesampainya di Taoyuan International Airport, langsung dijemput oleh pemilik agency dimana kantor saya bekerja sama. Pake nya mobil ford kereen... "Sudah pada sarapan" tanya beliau. "Tadi siy udah pa' subuh - subuh di pesawat" jawab kami serempak. "Ah sarapan di pesawat ga enak, kita cari sarapan khas taiwan yah...." Tambah beliau. Yihaaa.... Padahal emang masih laper.

Sepanjang perjalanan menuju "tempat" sarapan, saya melihat kiri kanan jalan di Kota ini begitu rapi. Banyak kamera lalu lintas di pinggir jalan dengan jarak yang teratur. Katanya kamera itu juga sebagian di lengkapi sensor kecepatan yang akan mengirimkan data ke petugas lalu lintas untuk memberikan denda kerumah masing - masing apabila ada pengemudi mengemudikan kendaraan melebihi batas kecepatan yang ditentukan. Keren yah :)

Disamping kerapian kotanya, ada beberapa hal yang menarik dari taipei yang saya temui.

Makanan



Nah, foto diatas merupakan sarapan pagi khas Taiwan, susu kacang lengkap dengan aksesoris pendampingnya. Saya pikir rasanya bakalan aneh tapi ternyata very nice... 100% endessss :D. Terutama yang putih - putih mirip surabi, cuman saya lupa namanya. 
Muslim di Taiwan memang cuman 1% dari populasi penduduk, jadi jangan heran kalo disini susah menemukan makanan berlabel halal, jadi musti hati - hati pilih makanan. Kita harus pintar - pintar pesan makanan yang tidak mengandung babi maupun alkohol. Untungnya ada orang Indo disini yang bisa bahasa Indonesia dan juga Mandarin jadi mereka bisa tanya - tanya dulu menu makanan dari restoran yang kita makan. So, insyaAllah aman :). 
Seafood adalah makanan yang paling sering kami makan. Rasanya lumayan enak dan sambel disini pedesss banget. But honestly, tapi teteeep rasa masakan Indonesia memang tiada duanya.... :( 
Orang taipei sangat suka makan sayuran bahkan aneka sayuran - sayuran mentah. Disetiap menu makanan, rata - rata mereka menyiapkan sayuran. Cuman sehabis makan, mereka betah loh ga langsung minum. Mungkin karena rata - rata makanan mereka berkuah kali ya.

Transportasi

Well, malu kali yah kalo kita bandingin transportasi di Indonesia dengan beberapa negara maju. Disini jalur transportasinya begitu rapi dan didukung oleh masyarakat yang disiplin dan peduli. Masyarakat lebih banyak yang menggunakan Public Transportation dari pada kendaraan pribadi. Ya karena memang alat transportasi umumnya nyaman banget. Kemana - mana bisa naik MRT yang cepet banget...ataupun Bus. Itupun ada jalurnya masing - masing dan PATUH (noted. ya...) ga nyerobot jalur sana sini. 



Semua taksi disini warnanya kuning, katanya memang berkiblat ke Amerika. Rapi...ngelihatnya...tapi jangan kaget kalo misal naik taksi trus sopirnya ngebut banget meski di gang gitu. Mungkin karena jalannya lega - lega yah hehe, coba di Jakarta atau Bandung...mana bisa lawong udah macet :D. 
Selain itu ada juga sepeda yang disewakan. Kita tinggal masukin koin dan okay...sepeda langsung bisa kita pake. Balikinnya ga harus ketempat dimana kita ngambil sepeda. Asal ada tempat pengembalian sepeda, kita bisa balikin disitu.

Fashion

Yap, rapi dan modis itu kesan pertama melihat cara berpakaian orang - orang Taipei. Meski sudah berumur yah, mereka tetap berusaha menjaga penampilan. Pernah pas malam hari lagi jalan - jalan ke Shilin Night Market, karena ga bawa sendal saya pake sendal hotel dong hehe (maklum turis...). Pas sampe di tempat tujuan, tengsin juga ngelihat orang - orang pada pake sepatu. Tadinya mau beli sepatu juga, tapi nanti numpuk - numpuk sepatunya. Akhirnya beli sendal deh disana, lumayan $NT 540 (ya 150 rebuan lah).
Kalo pengen belanja pakaian yang harganya lumayan terjangkau dan model nya bagus - bagus bisa di Shilin Market atau Wufenpu. Cuman memang ukurannya langsing - langsing. Sepertinya karena orang sini suka jalan kaki dan minum teh sehingga badannya langsing - langsing. Saya aja kesusahan untuk beliin baju temen kantor untuk ukuran X-tra Large hehe. Di toko Fifty Percents dan Laking menjadi tempat saya borong baju :D

Taipei 101

Belum berasa di Taiwan kalo belom naik gedung pencakar langit tertinggi ke-3 di dunia, Taipei 101. kenapa 101 ? karena jumlah lantainya ada 101 lantai. Tiket masuk observatorium gedung ini lumayan terjangkau, $NT 450. Letak observatorioumnya ada di lantai 89. Naik lift ke lantai ini hanya dalam waktu 40 detik, wow banget khan. Dari observatorium ini kita bisa liat wajah kota Taipei dari ketinggian.Di dalamnya juga banyak penjaja souvenir dan makanan ringan untuk oleh - oleh. Cuman sayang waktu itu cuaca lagi hujan, jadi ga terlalu bisa melihat suasana kota dengan jelas.





Oleh - oleh

Nampaknya ga akan berkesan kalo balik ke Indonesia tanpa bawa oleh - oleh. Temen - temen disini suggest untuk bawa Mochi khas Taiwan dan Jelly isi buah. Very nice... ada label halal nya loh...jadi saya beli banyak - banyak waktu itu. Kalo yang ga kebagian, sabar aja ya....

Semoga ada kesempatan lagi untuk bisa mengunjungi Negara ini. Masih banyak hal lain yang belum diexplore semisal Universitas, pantai dan pegunungannya. 


Tuesday, January 08, 2013

Belajar dari Moshe Kai Cavalin

Seperti biasa jika weekend tiba, hasrat untuk membeli buku tiba - tiba muncul. Tadinya hal yang terpikir saat nanti tiba di Gramedia adalah membeli buku The Greatness of Al-Andalus namun pada saat tiba di sana, buku tersebut out of stock. Ya sudah deh akhirnya muter - muter cari buku - buku yang menarik hati pada saat itu.
Rupanya pada saat berkeliling mencari buku, muncul sebuah azzam kembali bahwa habbit membaca harus muncul lagi dan suatu saat harus bisa menjadi penulis seperti mereka yang mampu memberikan inspirasi kepada jutaan manusia lainnya ( Waow... :D). Tak lama kemudian, pandangan mata tertuju pada buku baru yang dipajang paling depan berjudul "Ditolak di Sekolah Formal, Lulus Kuliah Umur 11 Tahun dengan IPK 4!".
Membaca judul buku tersebut awalnya biasa saja. Mungkin seperti kebanyakan anak - anak lainnya yang dilahirkan dengan IQ Super alias Jenius. Tapi saya masih memaksakan diri untuk membuka secara singkat isi buku tersebut dan ternyata jeng..jeng...diluar perkiraan. He is an ordinary people with a strategy and goal in life. Dia memang mengatakan itu berkali - kali dalam bukunya. Bahwa dia adalah anak biasa seperti pada umumnya dan bukanlah anak jenius.