Thursday, December 31, 2009

Tahun Baru Masehi: Sejarah Kelam Penghapusan Jejak Islam

Dalam beberapa hari ke depan, tahun 2009 akan segera berganti, dan tahun 2010 akan menjelang. Ini tahun baru Masehi, tentu saja, karena tahun baru Hijriyah telah terjadi satu pekan yang lalu. Bagi kita orang Islam, ada apa dengan tahun baru Masehi?

Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Perayaan Tahun Baru

Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.

Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu

Seperti kita ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.

Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan "Selamat Tahun Baru" dan menyanyikan Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja!

Bagi kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Sementara beberapa pekan yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun.

(sumber : http://eramuslim.com/berita/tahukah-anda/tahun-baru-masehi-sejarah-kelam-penghapusan-islam.htm)


Thursday, December 10, 2009

Mengenal Platform Brew


BREW (Binary Runtime Environment for Wireless), solusi layanan data nirkabel berkemampuan men-down-load games, aneka hiburan, serta informasi lain sekarang dapat diakses pada ponsel berbasis CDMA. BREW mencoba peruntungan di pasar Indonesia yang notabene berada diperingkat tiga setelah India dan China sebagai negara pengguna CDMA terbesar dunia.

Fren (Mobile-8) operator selular berbasis CDMA segera menyediakan layanan data nirkabel konten solusi BREW dari Qualcomm Incorporated. Perusahaan pengembang, penyedia layanan dan produk komunikasi digital nirkabel berbasis teknologi CDMA dan teknologi nirkabel lainnya asal Amerika Serikat.

Mobile-8 akan menjadi operator pertama di Indonesia yang mengadopsi solusi BREW, dimaan pada tahap pertama tersedia pada handset low end Mobile-8. dilengkapi layanan mobilitas beragam (konten) termasuk teknologi generasi ketiga (3G). Disini aplikasi menarik seperti prakiraan cuaca, ramalan bintang (horoscope), cek harga saham, dan lainnya dapat dinikmati. Tidak itu saja, pelanggan dapt memanfaatkan layanan BREW lainnya seperti uiOne™, deliveryOne™ dan QPoint™ juga.

Pesaing BREW adalah aplikasi download berbasis Java dari Sun Microsystems yang bernama J2ME yang dipakai oleh ponsel Nokia dan Siemens. Sama halnya BREW, basis Java mempunyai konten games, musik (entertainment), wallpaper, e-mail, GPS, ring tones, mobile banking, dan aplikasi perkantoran. Keduanya kini makin bersaing meraih pasar wireless data. Ronald Simanjuntak, Head of Product Development PT. Mobile-8 Telecom Tbk memaparkan, layanan BREW Signature Solutions menawarkan investasi kapital lebih rendah bagi perusahaan dalam menyediakan layanan sekaligus produk bermobilitas tinggi. Hebatnya lagi, seru Ronald, platform BREW dapat diimplementasikan pada handset murah berbasis CDMA. Dengan begitu, pelanggan selular tidak lagi fokus pada pemakaian voice dan sms.

Untuk investasi BREW ini, Ronald menjelaskan, Mobile-8 mengucurkan sebesar US$300 ribu (diluar konten) untuk aktifasi, server, infrastruktur, dan pengembangan BREW. Dana tersebut diperoleh dari Capex 2007 sebesar US$125 juta.

KELAS INTELIGEN

"CDMA tidak kalah superior dengan GSM. Bahkan CDMA berpeluang mengalahkan GSM. Walau harga handset murah (low-end) Rp.500ribuan, data tetap bisa bekerja. Dengan BREW untuk browsing musik di internet lebih menyenangkan, dibuka dan didengarkan terlebih dahulu. Enam kali diklik sudah dapat aplikasinya. Sangat inteligen. Mobile-8 dengan layanan mobilitas penuh membawa layanan CDMA ke tingkat lebih baik dari sebelumnya," seru Harry K. Nugroho, Director and Country Manager of Qualcomm Indonesia kepada Eksekutif.

Perlahan tapi pasti, para pengguna GSM berpaling ke CDMA. Fitur-fitur menarik dan inovatif memungkinkan CDMA menjadi komunitas mas depan di dunia seluler, dan mengalahkan popularitas GSM. Salah satu inovasi itu, CDMA 2000, teknologi CDMA terkini yang dinobatkan sebagai akses 3G. Revolusi ini masih terus berjalan, seiring meningkatnya kesukaan para operator seluler dan penyedia layanan pada CDMA. Para pemain CDMA masih didominasi oleh Esia, Flexi, dan Fren.

Sekedar informasi, CDMA (Code Division Multiple Access) adalah sistem telepon seluler digital yang dikembangkan oleh militer Amerika Serikat yang antisadap. CDMA dapat menggunakan frekuensi 88 MHz yang selama ini dipakai oleh AMPS (Advanced Mobile Phone System). Sementara GSM (Global System for Mobile Telecommunication), sistem komunikasi menggunakan telepon selular digital yang dikembangkan oleh masyarakat komunikasi Eropa. Menggunakan frekuensi 900 MHz dan dikembangkan dengan frekuensi 1.800 atau 1.900 MHz.

Keberadaan BREW pada Fren, lanjut Harry, nantinya akan men-support ponsel dalam mengpalikasikan ragam konten yang selama ini hanya bisa dilakukan oleh GSM seperti kecepatan akses data. Melalui konten bernilai tinggi, BREW menciptakan berbagai kesempatan bagi industri nirkabel dalam meningkatkan mobilitas data. Teknologi BREW telah diadopsi oleh operator ponsel dunia penyedia layanan download seperti: KTF (Korea), KDDI (Jepang), Vivo (Brazil), Verizon Wireless (AS), Multiple Properties 3, O2. Tata (India), Alaska Comm Sys/ACM (AS), Unefon (Mexico) dan lain-lain.

"Dalam mengembangkan handset harga terjangkau berbasis BREW ini, kita (Fren) bekerjasama dengan Qualcomm dan Jatis yang memiliki ragam konten menarik serta layanan bernilai tambah. Untuk ponsel, kita bekerjasama dengan dua vendor, ZTE dan Kozi. Sementara ini Kozi akan mengeluarkan ponsel seharga Rp.500 ribu untuk layanan BREW," papar Loh Keh Jiat, Chief Commercial Officer for Marketing and Strategy PT. Mobile-8 Telecom Tbk seraya menyebutkan jumlah pelanggan Fren mencapai 2,25 juta.

Mobile-8, operator yang pernah meluncurkan layanan video streaming dengan teknologi 3G (populer dengan TV Mobi) itu, menggunakan teknologi CDMA2000 1x dan CDMA2000 1xEVDO pada spektrum frekuensi CDMA 800 MHz. Jaringannya mencakup seluruh pulau Jawa, Madura, Sumatera, Sulawesi, dan Bali.

Izak Jenie, Director Technology PT Jati Piranti Solusindo (Jatis Solutions), pengembang aplikasi mobile mengakui, BREW merupakan platform yang menguntungkan bagi industri mobile content. Kolaborasi Mobile-8, Qualcomm, dan Jatis diyakininya mampu menggerakkan potensi besar para pengembang konten di Indonesia. "Di BREW, aplikasi yang lama (sudah dibeli) bisa disimpan dijaringan, lalu dengan mudah disimpan (masuk) kembali. Aplikasi riil, dengan hand phone CDMA yang terjangkau (harga), transaksi data nirkabel bisa berjalan," seru Izak.

Sumber : http://www.jatis.com/content/news_detail.php?id=JSNWS00012