Sunday, August 28, 2011

Ini Mudikku...

Genap dua hari meninggalkan kota Tangerang untuk memenuhi silaturrahmi wajib alias mudik. Setelah sehari semalam mampir ke Rumah kakak di Surabaya, berlanjut ke Rumah ayah tercinta. Ada yang berbeda dengan suhu udara disini. Biasanya panas banget tapi kali ini dingin banget mirip seperti puncak, Bogor. Sampai - sampai baru pagi ini saya berani mandi, itu juga sudah jam 10 :D.
Yang pasti kepulangan saya kali ini lebih awal dari tahun - tahun sebelumnya. Sehingga di awal - awal hari seperti ada perasaan bingung mau ngapain....ya ?. karena aktifitas rutinnya, sudah tidak berlaku lagi disini (kecuali ibadah dan aktifitas pribadi).
Senang bisa berkumpul dengan keluarga, teman, dan tetangga yang ternyata juga rindu dengan kepulangan saya (pede:D). Tapi satu hal yang membuat sedih adalah kepergian Ramadhan, bulan yang sangat kita cinta. Saya tidak pernah tahu apakah tahun depan masih dapat menemuinya atau tidak. Bulan ini begitu banyak berkah, ampunan, cinta dan ukhuwah.
Tapi begitulah kehidupan, Allah swt memberikan sebelas bulan, sebagai wujud aktualisasi diri atas apa yang terucap dan doa yang terpanjatkan dikala Ramadhan. Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Balik lagi ke cerita pulang kampung.
Pulang kampung sudah menjadi rutinitas per-tahun semenjak tahun 2005, kecuali tahun 2010 kemarin tidak mudik karena persiapan sidang skripsi. Bagi saya harus ada sesuatu yang berbeda setiap kali kita mudik, yang pasti perubahan yang lebih baik karena mudik hanya terjadi setahun sekali. Mudik juga secara tidak langsung menjadi indikator pencapaian kita yakni perubahan apa yang bisa kita tunjukkan selama setahun merantau. Apakah masih sama saja, atau ada hal yang lebih baik.
Tidak melulu pencapaian identik dengan financial. Pola pikir, cara pergaulan, kemapanan ilmu dan banyak hal lainnya bisa menjadi indikator dari sebuah pencapaian.
Tahun ini kalo saya pribadi mengusung tema mudik, pencapaian finansial. Alhamdulillah baru tahun ini Allah swt memberikan amanah pekerjaan dimana tidak saya keluarkan untuk biaya kuliah lagi alias kuliah sudah selesai.
Tema mudik yang saya usung kali ini, saya aktualisasikan dengan memberikan sedikit santunan kepada beberapa fakir/miskin yang renta di lingkungan masyarakat sekitar. Tidak banyak memang secara nominal, ya semoga dapat memberikan bantuan kepada mereka. Untuk anak yatim, insyaAllah menyusul bulan - bulan berikutnya (Jika Allah swt masih memberikan rizki yang lebih dan usia yang cukup).
Karena berbagi itu menyenangkan, karena bermakna itu menenangkan.